Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BAB 4 Ucapan Seorang Muhaddits (Ketika Membawakan Hadits): Haddatsana, Akhbarona atau Anba'ana

Daftar Isi [Lihat]
BAB 4 Ucapan Seorang Muhaddits (Ketika Membawakan Hadits): Haddatsana, Akhbarona atau Anba'ana
(Dari audio rekaman kajian kitab Shahih Bukhari oleh pemateri al Ustadz Muhammad Afifuddin hafizhahullah)

PENJELASAN BAB 4 DAN TERJEMAH

وقال لنا الحميدي : كان عند ابن عيينة حدثنا وأخبرنا وأنبأنا وسمعت واحدا

Dan berkata kepada kami al Humaidi: "Dahulu Ibnu Uyainah berpendapat bahwa ucapan haddatsana, akhbarona, anba'ana, dan sami'tu memiliki makna yang sama.

وقال ابن مسعود : حدثنا رسول اللہ ﷺ وهو الصادق المصدوق .

Ibnu Mas'ud berkata: "Telah menceritakan kepada kami Rasulullah ﷺ dan beliau adalah orang yang jujur dan dibenarkan"

وقال شقيق: عن عبدالله : سمعت النبي ﷺ كلمة.

Dari Abdullah (bin Mas'ud): "Saya mendengar Nabi ﷺ sebuah kalimat"

وقال حذيفة : حدثنا رسول اللہ ﷺ حديثين

Hudzaifah berkata: "Rasulullah ﷺ telah menceritakan kepada kami dua hadits"

وقال أبو العالية : عن ابن عباس ، عن النبي فيما يروي عن ربه

Dari Ibnu Abbas, dari Nabi ﷺ dalam apa yang beliau riwayatkan dari Rabbnya

وقال أنس : عن النبي ﷺ : يرويه عن ربه عز وجل.

Anas (bin Malik) berkata: "dari Nabi ﷺ beliau meriwayatkannya dari Rabbnya 'azza wa jalla"

وقال أبو هريرة : عن النبي ﷺ : يرويه عن ربكـم عـز وجل.

Abu Hurairah berkata: "dari Nabi ﷺ, beliau meriwayatkannya dari Rabb kalian azza wa jalla."

FAEDAH BAB 4

+ bab ini menunjukkan isyarat bahwasanya imam bukhari membangun kitabnya ini berdasarkan riwayat riwayat dengan sanadnya sampai kepada rasulullah ﷺ
+ ilmu sanad termasuk bagian dari agama dan keistimewaan agama Islam
+ pendapat imam bukhari bahwasanya haddatsana (telah menceritakan kepada kami), akhbarona (telah memberitakan kepada kami), anba'ana (telah mengkhabarkan kepada kami), dan sami'tu (saya telah mendengar) adalah satu makna(1)

Catatan tambahan:
(1) Apabila yang meriwayatkan adalah sahabat Rasulullah, maka ucapan haddatsana, akhbarona, anba'ana, dan sami'tu bermakna sama. Namun apabila yang mengucapkan adalah selain sahabat Nabi, maka terdapat perbedaan makna. Sami'tu dan haddatsana memiliki kemiripan makna yang digunakan ketika seorang periwayat mendengarkan langsung hadits dari gurunya. Adapun akhbarona dan anba'ana biasanya digunakan oleh para ulama dalam bab ijazah (seseorang tidak mendengarkan hadits secara langsung dari gurunya. Akan tetapi sang guru memberikan ijazah dimana ia diperbolehkan untuk meriwayatkan dari buku buku atau riwayat gurunya meskipun tidak mendengar secara langsung dari gurunya)

HADITS KE-61 DAN TERJEMAH

٦١- حدثنا قتيبة بن سعيد : حدثنا إسماعيل بن جعفر ،عن عبدالله بن دينار ، عن ابن عمر قال : قال رسول الله: « إن من الشجر شجرة لا يسقط ورقها ، وإنها مثل المسلم ، فحدثوني ما هي» . فوقع الناس في شجر البوادي ، قال عبدالله : ووقع في نفسي أنّها النّخلة فاستحييت ، ثم قالوا حدثنا ما هي يا رسول الله ؟ قال :هـي النّخلة. 

أخرجه مسلم: ۲۸۱١

Dari Ibnu 'Umar (Abdullah) ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya dari sekian banyak pohon yang ada, ada sebuah pohon yang tidak pernah gugur dedaunannya. Dan sesungguhnya pohon itu merupakan permisalan bagi seorang muslim. Coba kalian beritahu padaku, pohon apakah itu?"
Maka ketika itu para sahabat memikirkan pohon-pohon yang terdapat di lembah gurun.
Abdullah bin Umar berkata: "Terbetik dalam hatiku bahwasanya pohon yang dimaksud adalah pohon kurma, tetapi saya malu untuk menjawabnya" (1)
Kemudian para sahabat berkata: "Beritahukanlah kepada kami pohon apakah itu, wahai Rasulullah"
Beliau ﷺ menjawab: "Pohon tersebut ialah pohon kurma"
Catatan:
(1) Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Abdullah bin Umar malu dikarenakan beliau yang paling muda diantara yang hadir bahkan saat itu hadir juga sahabat Abu Bakar ash Shiddiq dan 'Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhum ajma'in.

FAEDAH HADITS KE-61

+ Kesesuaian hadits ini dengan bab adalah dari kalimat:
(قال : قال رسول الله)
+ Bolehnya seorang guru memberikan pertanyaan/teka-teki keilmuan kepada para murid atau santrinya
+ Perumpamaan barokah seorang muslim (yang benar-benar mengamalkan Islam) adalah seperti pohon kurma, karena memiliki barokah dalam setiap keadaannya.
+ Memberikan semangat kepada para penuntut ilmu dalam mencari dan memahami ilmu (dari kalimat: فحدثوني ما هي)
+ Dianjurkan untuk memiliki rasa malu selama tidak sampai pada tingkat luput dari suatu maslahat
+ Kebolehan membuat permisalan permisalan untuk menambah pemahaman penuntut ilmu
+ Menyerupakan sesuatu dengan yang lainnya tidak harus pada semua sisinya
+ Menghormati orang yang tua dan orang yang lebih tinggi keilmuannya
+ Anjuran mendahulukan orangtua untuk memulai pembicaraan walau menyangka ucapan diri lebih benar
+ Seorang alim kabir terkadang luput darinya beberapa masalah keilmuan yang dipahami oleh orang orang yang jauh dibawah mereka tingkat keilmuannya
+ Tidak ada seorangpun yang mengetahui keseluruhan ilmu syariat
=======

Simak serial audionya untuk penjelasan & tambahan faedah lainnya di kanal t.me/sunnahme. Join untuk notifikasi terbaru di perangkat Anda. Share dengan tetap menyertakan sumbernya.

Posting Komentar untuk "BAB 4 Ucapan Seorang Muhaddits (Ketika Membawakan Hadits): Haddatsana, Akhbarona atau Anba'ana"

بسم الله الرحمن الرحيم ِ